Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 20:05:12【Resep】203 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(5144)
Artikel Terkait
- Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
- BGN sosialisasikan revisi penerima MBG
- Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif
- Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG
- Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
- KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar
- Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne
- 1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang
- SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG
- Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana
Resep Populer
Rekomendasi

PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi

Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging

Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"

Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning

Sukseskan MBG, Kementerian PANRB perkuat kelembagaan BGN

Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh

AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa